Sabtu, 01 Januari 2022

Pengangguran

Pengangguran erat kaitannya dengan pertambahan penduduk dan kesempatan kerja, jika pertambahan penduduk dan kesempatan kerja tidak dapat disiasati dengan baik maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kestabilan ekonomi maupun kestabilan sosial dan politik.
Angkatan kerja adalah bagian dari penduduk yang berusia antara 15 – 65 tahun, mempunyai kemauan dan kemampuan untuk bekerja dan sudah atau sedang mencari kerja. Angkatan kerja dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
  1. Bekerja (Employed), yaitu semua orang yang mempunyai pekerjaan dan bekerja apa saja sehingga memperoleh penghasilan.
  2. Tidak bekerja (Unemployed) atau pengangguran, yaitu orang yang termasuk angkatan kerja tetapi belum mempunyai pekerjaan atau belum mempunyai penghasilan, tatapi sedang berusaha mencari pekerjaan.

Tingkat Pengangguran
Untuk mengetahui besar kecilnya tingkat pengangguran dapat diamati melalui dua pendekatan :
1. Pendekatan angkatan kerja

2. Pendekatan pemanfaatan tenaga kerja
  • Pengangguran penuh, adalah kelompok orang yang benar-benar sama sekali tidak bekerja.
  • Setengah menganggur, adalah kelompok orang yang sudah bekerja tetapi belum dimanfaatkan secara penuh (jam kerjanya dalam seminggu kurang dari 35 jam), tingkat pengangguran tipe ini relatif besar, pengangguran jenis ini disebut juga disguised enemployment.

Jenis-Jenis Pengangguran

Pengangguran jika dilihat dari teori ekonomi makro dapat dibedakan menjadi :
  • Pengangguran sukarela (voluntary unemployment), adalah pengangguran yang bersifat sementara karena mereka tidak mau bekerja pada tingkat upah yang berlaku dan berusaha untuk mencari pekerjaan yang lebih baik atau lebih cocok.
  • Pengangguran terpaksa (involuntary unemployment), adalah pengangguran yang terpaksa diterima oleh pencari kerja, walaupun padatingkat upah yang berlaku sebenarnya masih ingin bekerja.
Jenis pengangguran jika ditinjau dari interpretasi ekonomi adalah :
  1. Pengangguran friksional, adalah pengangguran yang disebabkan adanya keinginan pekerja untuk mencari pekerjaan yang lebih baik atau lebih sesuai. Pengangguran ini dikatakan pengangguran normal dan tidak menjadi masalah yang serius.
  2. Pengangguran struktural, adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan atau perkembangan teknologi dalam kegiatan ekonomi, sehingga terdapat ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dengan yang dibutuhkan lapangan kerja.
  3. Penganggran siklikal, adalah pengangguran yang disebabkan adanya fluktuasi dalam perkembangan bisnis atau dikarenakan oleh kemerosotas perekonomian suatu negara.
  4. Pengangguran tak kentara, adalah orang yang bekerja tetapi nilai produktivitas mereka sangat rendah atau tidak ada artinya.
  5. Pengangguran musiman, adalah pengangguran yang dipengaruhi oleh perubahan musim, biasanya bersifat sementara dan terjadi dalam jangka pendek secara berulang-ulang.
Dampak Pengangguran

Pengangguran sejatinya dapat mengganggu kestabilan ekonomi yaitu dengan melemahnya AD dan AS. Artinyajumlah produk nasional yang tersedia menjadi lebih sedikit dan bersifat langka, hal ini akan memicu terjadinya inflasi. Selain itu tingkat AS yang semakin menurun akan berakibat pada PHK yang lebih besar dan artinya akan menambah tingkat pengangguran lebih tinggi lagi.

Dampak buruk pengangguran terhadap perekonomian dapat dilihat dari hal-hal berikut :
  1. Tingkat kesejahteraan masyarakat menurun, karena mereka kehilangan mata pencaharian.
  2. Pertumbuhan ekonomi menurun, karena turunnya daya beli masyarakat maka menimbulkan kelesuan pengusaha untuk berinvestasi.
  3. Penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak berkurang, karena rendahnya tingkat kegiatan ekonomi maka objek pajak semakin sempit dan sumber penerimaan negara akan berkurang.
  4. GNP aktual yang dicapai lebih rendah dari GNP potensial, karena faktor produksi tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Dampak buruk pengangguran terhadap kestabilan sosial dan politik :
  1. Timbulnya berbagai masalah sosial dalam kehidupan masyarakat seperti kriminalitas, penyalahgunaan obat-obat terlarang dan maraknya kegiatan-kegiatan ekonomi ilegal. Pengangguran dapat berpengaruh pada aspek psikologis atau beban perasaan yang tidak dapat terkendalikan sehingga banyak terjadi di tengah masyarakat depresi jiwa dan upaya bunuh diri.
  2. Berbagai masalah politik akibat rasa tidak puas dan tidak percaya terhadap pemerintah yang berkuasa sehingga menimbulkan berbagai kritik dan tuntutan yang disertai dengan demonstrasi sehingga situasi politik dalam negeri menjadi tidak menentu.


SUMBER

Asfia Murni, 2016. Ekonomika Makro Ed. Revisi, Bandung, PT. Refika Aditama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang budiman, mohon untuk memberikan komentar yang membangun.