Senin, 16 Maret 2020

Sekilas Sosiologi Ekonomi

Pengertian Sosiologi

Untuk memahami ekonomi sebenarnya dapat melalui pendekatan disiplin ilmu lain yang salah satunya adalah ilmu sosiologi. Sosiologi dalam ruang lingkup mikro dapat kita artikan sebagai studi sistematik tentang interaksi sosial manusia, yang perhatiannya terfokus pada hubungan-hubungan dan pola-pola interaksi, bagaimana pola-pola tersebut tumbuh-kembang, bagaimana manusia mempertahankan pola-pola tersebut dan bagaimana perubahan terhadap pola-pola tersebut (David B. Brinkerhoft dan Lynn K. White).

Maksud dari interaksi sosial dalam pengertian diatas adalah suatu tindakan timbal balik antara dua orang atau lebih melalui suatu kontak dan komunikasi. Interaksi sosial tidak akan terjadi jika hanya ada kontak tanpa diikuti oleh komunikasi. Brinkerhoft dan White melalui definisi ini menempatkan manusia sebagai mahluk yang aktif-kreatif. Manusia menciptakan dunianya sendiri melalui hubungan interpersonal.

Dalam ruang lingkup makro, sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat (Paul B. Horton dan Chester L. Hunt). Oleh karena itu penting bagi kita untuk memahami batasan dari masyarakat. Horton dan Hunt mendefinisikan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah mandiri, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian kegiatannya dalam kelompok tersebut.

Kebudayaan dalam pengertian di atas dapat diartikan sebagai kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota masyarakat (Sir Edward Taylor). Pengertian ini memandang bahwa kebudayaan merupakan bagian dari warisan sosial. Dalam pengertian lain yang didefinisikan oleh Horton dan Hunt bahwa kebudayaan merupakan segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh para anggota suatu masyarakat. Definisi tersebut selain menempatkan kebudayaan sebagai bagian dari warisan sosial, dan pada gilirannya akan mengalami perubahan-perubahan sebagai dampak dari pengalaman sosial dan pada akhirnya akan membentuk kebudayaan baru yang menjadi bagian dari warisan bagi generasi berikutnya.

Berbeda dengan Horton dan Hunt, P. L. Berger mendefinisikan masyarakat sebagai suatu keseluruhan kompleks hubungan (bagian-bagian yang membentuk hubungan) yang sifatnya luas. Analogi bagian-bagian dalam masyarakat adalah hubungan sosial, seperti hubungan antar jenis kelamin, hubungan antar usia, hubungan antar dan inter keluarga, hubungan perkawinan, dan seterusnya. Keseluruhan hubungan sosial yang memiliki keteraturan atau pola tersebut dikenal dengan masyarakat.

Apabila ada anggota komunitas yang tidak mengikuti keteraturan pola maka akan terjadi konsekuensi yaitu berupa penolakan komunitas terhadap anggota yang menyimpang seperti dikucilkan dalam berbagai kegiatan komunitas. Oleh karena itu masyarakat berdasarkan definisi Berger dapat dipahami sebagai sesuatu yang menunjuk sistem interaksi.

Sistem mempunyai karakteristik :

  1. Terdiri dari berbagai / banyak bagian atau komponen.
  2. Bagian-bagian dari sistem berjalin-kulindan satu sama lain dalam hubungan saling ketergantungan.
  3. Suatu keseluruhan atau totalitas menunjuk pada kompleksitas hubungan yang harus dipahami secara holistik.

Dari kedua pengertian tersebut di atas, maka kita dapat memandang sosiologi sebagai studi ilmiah yang berhubungan dengan masyarakat yang didalamnya terdapat proses interaksi sosial. Dengan definisi seperti itu, kita akan dapat melihat interaksi interpersonal dan interaksi antar kelompok (masyarakat). Dengan kalimat lain, kita berada pada posisi antara tataran sosiologi mikro dan makro serta antara realitas objektif (eksternal) dan realitas subjektif (internal).

Pengertian Ekonomi

Ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat (rumah tangga dan industri) yang terbatas di antara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing. Atau dengan kata lain, bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang langka melalui suatu pembuatan kebijaksanaan dan pelaksanaannya.

Pengertian Sosiologi Ekonomi

Secara umum, sosiologi ekonomi dapat didefinisikan melalui 2 cara :
Pertama, adalah sosiologi ekonomi sebagai sebuah kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang didalamnya terjadi interaksi sosial dengan ekonomi. Dalam hubungan tersebut, dapat dilihat bagaimana masyarakat mempengaruhi ekonomi. Juga sebaliknya, bagaimana ekonomi mempengaruhi masyarakat.

Masyarakat sebagai realitas eksternal-objektif akan menuntun individu dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti apa yang boleh diproduksi, bagaimana proses produksinya, dan dimana dilakukan proses produksi. Tuntunan tersebut biasanya berasal dari budaya, termasuk didalamnya hukum dan agama. Di lain sisi ekonomi dapat mempengaruhi masyarakat karena semua orang perlu mengkonsumsi pangan, sandang dan papan untuk bisa bertahan hidup. Oleh sebab itu masyarakat perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pilihan seseorang terhadap suatu pekerjaan dipengaruhi salah satunya oleh kualitas, kuantitas dan citra (image) dari apa yang ingin dikonsumsi.

Hubungan antara masyarakat dan ekonomi lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut :


Kedua, sosiologi ekonomi juga dapat didefinisikan sebagai pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena ekonomi. Dari definisi ini terdapat 2 hal yang penting untuk dipahami lebih dalam, yaitu pendekatan sosiologis dan fenomena ekonomi.

Pendekatan sosiologis adalah konsep-konsep, variabel-variabel, teori-teori, dan metode yang digunakan dalam sosiologi untuk memahami kenyataan sosial, termasuk didalamnya kompleksitas aktivitas yang berkaitan dengan ekonomi seperti produksi, konsumsi, dan distribusi.

Selanjutnya yang dimaksud dengan fenomena ekonomi adalah gejala dari semua aktivitas orang dan masyarakat yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yang langka, atau gejala dari bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa yang langka.

Fenomena tersebut berada tidak hanya pada tataran mikro seperti tindakan perilaku ekonomi tetapi juga pada tataran makro seperti budaya ekonomi, dan tidak hanya menyangkut sebagai realitas subjektif seperti belanja, tetapi juga realitas objektif seperti ideologi ekonomi.


Sumber : Prof. Dr. Damsar, Dr. Indrayani, SE.,MM., Pengantar Sosiologi Ekonomi Edisi Kedua, 2015, Kencana, Jakarta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang budiman, mohon untuk memberikan komentar yang membangun.